Senin, 25 Januari 2010

PUISI-PUIS KARYA JAMRIN ABUBAKAR

KUMPULAN PUISI
JAMRIN BUBAKAR


PECAHKAN KARANG

Tubuh mereka terpanggang matahari sepanjang hari
seribu kali ayungkan tangan, hidup terhempas
pecahkan karang-karang
yang tetap utuh membatu, keras!

Mereka hidup perih
bersandarkan batu karang
nafas tinggal sekeping
perjalanan senja badan lunglai
anak-anak di gubuk berkeliaran
menanti bapaknya pecahkan karang.

Karang hidup amat keras, tak terpecahkan.

1992



KEPADA IBU KITA

Ibu, ketika aku belum sadar siapa aku
kau telah tahu arti cinta dalam pelukan dada
Selengkapnya...

PUISI-PUISI JAMRIN ABUBAKAR

PECAHKAN KARANG

Tubuh mereka terpanggang matahari sepanjang hari
seribu kali ayungkan tangan, hidup terhempas
pecahkan karang-karang
yang tetap utuh membatu, keras!

Mereka hidup perih
bersandarkan batu karang
Selengkapnya...

Selasa, 19 Januari 2010

Resensi Buku : Jenderal Reformis yang ‘Pengangguran’

Judul : MENGUTAMAKAN RAKYAT
Wawancara Mayor Jenderal TNI Saurip Kadi
Penulis : Liem Siok Lan
Tebal : xxxvi-228 hlm; 15-5 X 23 cm
Tahun : Juli 2008- Edisi Rakyat
Penerbit : Jaringan Buku Rakyat.

BUKU dengan judul MENGUTAMAKAN RAKYAT Wawancara Mayor Jenderal TNI Saurip Kadi oleh Liem Siok Lan dapat dikatakan gaya penulisan semacam ini belum popular di Indonesia, tetapi bukan hal baru.
Beberapa buku hasil wawancara beberapa wartawan terhadap tokoh-tokoh Indonesia pernah dibukukan
Selengkapnya...

"MENYIRAM" BUNGA SATRIES


Oleh: Jamrin Abubakar

NAMA kepenyairannya Satries. Dia seorang insinyur pertanian yang menjabat Kasubdin Perikanan dan Kelautan pada Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Donggala. Tapi memiliki kecintaan pada dunia puisi, sehingga sejumlah puisi telah ditulisnya dan dipublikasikan di beberapa surat kabar terbitan Palu.
Nama sebenarnya Sadrudin T. Lagaga, setiap pagi hingga menjelang sore bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan sore hari dan kadang hingga malam menjalani kuliah pascasarjana. Tengah malamnya sesekali ”merangkai-rangkai” kata untuk puisi-puisinya yang sejak lama terpendam dalam sukmanya.
Berbagai persistiwa romantisme, pergulatan batin, keprihatinan, kesuksesan, angan-angan atau hayalan-hayalan dan berbagai kegundahan bercampur-campur, akhirnya ’berbunga-bunga.’ Maka
Selengkapnya...