Rabu, 22 Juni 2011

Dua Buku Penyair Palu DiTERBITKAN DAN DILUNCURKAN DKP

DONGGALA-Dua buku kumpulan puisi penyair Kota Palu yang diterbitkan Dewan Kesenian Palu (DKP) diluncurkan di Taman Budaya Sulteng, Rabu (22/6). Keduanya buku karya penyair Nooral Baso berjudul Soneta Comberan dan karya TS. Atjat berjudul Catatan Seorang Pejalan Kaki.
Dalam peluncuran tersebut secara simbolis Ketua Dewan Kesenian Palu NirwanSahiri menyerahkan dua buku karya penyair Palu kepada Staf Ahli Pemkot Palu yang mewakili Walikota. Dalam sambutannya Nirwan Sahiri menjelaskan penerbitan karya kedua penyair Kota Palu ini merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi DKP dalam mengmbangkan dan memajukan kesusastraan Indonesia. “Apalagi buku-buku sastra kita masih minim, sehingga dengan adanya penerbitan semacam ini akan mudah pembaca di perpustakaan atau disekolah-sekolah,” kata Nirwan.
Sementara itu Tasrief Siara selaku praktisi media yang tampil sebagai pembicara dalam peluncuran dua buku penyair itu, mengungkapkan apa yang ditulis Nooral Baso dan TS Atjat telah memberi spirit yang luar biasa. Melalui karya-karyanya yang dituangkan dalam puisi banyak tergambarkan berbagai keprihatinan sekaligus sebuah kegelisahan sosial masyarakakat.
Buku Soneta Comberan karya Nooral Baso 31 buah puisi dengan ketebalan buku 84 halaman. Sedangkan Catatan Seorang Pejalan Kaki karya TS Atjat berisi 29 buah puisi dengan ketebalan buku 72 halaman. Buku-buku tersebut telah beredar dan dapat diperoleh di Toko Buku Ramedia, Jl. Sultan Hasanuddin Palu.
Di acara peluncuran tersebut, selain ditampilkan komunitas penari di atas panggung yang mengambil spirit dari karya-karya puisi Nooral dan Atjat, kedua penyair tersebut juga didaulat membacakan karyanya. “Kehadiran buku ini merupakan program Komite Sastra Dewan Kesenian Palu, yang tentunya dalam proses memerlukan dana yang tidak sedikit. Karena itu masyarakat dapat membantu dengan membeli buku itu sebagai salah satu bentuk apresiasi demi kemajuan dunia sastra di Kota Palu,” kata Nirwan Sahiri.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Wah, mantav,,, Hidup kesastraan Sulteng...