Kamis, 07 Oktober 2010

BAHASA DAMPAL JUGA TERANCAM PUNAH

DAMPAL-Satu lagi bahasa asli di Sulawesi Tengah yang diindikasikan hampir punah di tengah derasnya dominasi bahasa pendatang, menyusul tidak adanya kepedulian pemerintah melakukan pelestarian. Bahkan lebih memprihatinkan dibanding bahasa Pendau di Kabupaten Donggala, saat ini suku Dampal sendiri sudah jarang didengar penggunaan bahasanya walau di antara komunitas, sehingga sangat mengkhawatirkan generasi muda tidak mendatang tidak lagi memahami bahasa Dampal.
Keprihatinan tersebut diungkapkan Agussalim H.A. Rasyid seorang tokoh muda asal Dampal Selatan, Kabupaten Tolitoli pada penulis belum lama ini. Menurutnya tergerusnya bahasa Dampal, selain tidak adanya kepedulian pemerintah semacam membuat kebijakan untuk melestarikan dalam bentuk pembelajaran sebagai muatan lokal di sekolah. Juga komunitas Dampal sendiri ada kecenderungan lebih terpengaruh dengan bahasa Bugis yang berada di Dampal Selatan maupun Dampal Utara.
Selengkapnya...

AKHIRNYA DOKAR DONGGALA PUNAH

DONGGALA-Kekhawatiran pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Donggala dan sejumlah masyarakat tentang kendaraan tradisional dokar Donggala akan punah, akhirnya betul-betul jadi kenyataan.

Padahal sebelumnya pihak Disbudpar Donggala ketika dijabat Suaib Djafar tahun 2008 lalu, menyatakan akan memprogramkan partisipasi kusir dokar dalam mendukung kemajuan industri pariwisata dalam kota. Sayang upaya itu belum sempat terwujud, namun ternyata sejak awal Januari lalu hingga kini tinggal satu unit kendaraan dokar yang beroperasi di kota Donggala.

Bukan hanya saat Suaib Djafar melontarkan janji-janji pemberdayaan kusir dokar agar kendaraan itu tidak punah. Tapi juga saat Himran Sukara menggantikan posisi Himran tahun 2009 lalu, yang berkeinginan menjadikan dokar sebagai penunjang pariwisata kota juga tak pernah dilakukan. Padahal rencana semula pemerintah akan membangkitkan kembali partisipasi dokar setiap HUT Kabupaten Donggala dan HUT RI pada bulan Agustus.

“Karena makin langkanya dokar di Donggala itulah sehingga kami berpikir mau menghidupkan kembali gairah dalam penggunaan transportasi tersebut bentuknya dilakukan kerja sama dalam bentuk paket wisata semacam jalan-jalan dalam kota Dongala melalui dokar, “ janji Suaib ketika itu.
Selengkapnya...

BAHASA PENDAU TERANCAM PUNAH


DONGGALA-Salah satu di antara puluhan bahasa dan sub dialek bahasa yang ada di Kabupaten Donggala yaitu Bahasa Pendau, namun kurang dikenal dibanding bahasa lainnya. Bahkan lebih ironis lagi kini bahasa yang penuturnya diperkirakan kurang dari seribu orang itu sudah  terancam punah, sehingga kemungkinan beberapa tahun ke depan tidak lagi digunakan penuturnya.
Keprihatinan tersebut diungkapkan ahli bahasa dari Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat, Tjatjo Tuan Saichu pada penulis belum lama ini. Menurutnya, dari beberapa bahasa daerah yang ada di Kabupaten Donggala yang terancam punah itu seharusnya pemerintah daerah maupun lembaga kebahasaan melakukan pengkajian dan penelitian untuk pelestarian.
Selengkapnya...

Rabu, 06 Oktober 2010

JELANG KONGRES BAHASA KAILI

·         Banyak Bahasa di Donggala Terabaikan


DONGGALA-Jelang pelaksanaan Kongres Bahasa Kaili yang akan digelar (20/10/2010) mendatang, sejumlah komunitas Kaili di Kabupaten Donggala berharap mendapat perhatian menjadi bagian dalam kongres. Sebab saat ini di antara bahasa Kaili di wilayah Kabupaten Donggala banyak yang terabaikan dan terancam punah serta  kurang tersentuh dalam pembinaan yang dilakukan pemerintah.
“Karena itu pada kongres bahasa Kaili pertama kalinya ini sebaiknya dilibatkan sejumlah sub dialek bahasa Kaili yang tersebar di wilayah Sulteng, bukan saja semata dialek Ledo atau Rai yang selama ini dianggap memiliki banyak penutur,” kata Tjatjo Tuan Saichu  penutur Kaili dialek Rai asal  Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala.
Selengkapnya...