KUMPULAN PUISI
JAMRIN BUBAKAR
PECAHKAN KARANG
Tubuh mereka terpanggang matahari sepanjang hari
seribu kali ayungkan tangan, hidup terhempas
pecahkan karang-karang
yang tetap utuh membatu, keras!
Mereka hidup perih
bersandarkan batu karang
nafas tinggal sekeping
perjalanan senja badan lunglai
anak-anak di gubuk berkeliaran
menanti bapaknya pecahkan karang.
Karang hidup amat keras, tak terpecahkan.
1992
KEPADA IBU KITA
Ibu, ketika aku belum sadar siapa aku
kau telah tahu arti cinta dalam pelukan dada
Selengkapnya...
Blog ini berisi tulisan berbagai informasi masalah peristiwa tokoh, seni, budaya dan kegiatan humaniora JAMRIN ABUBAKAR
Senin, 25 Januari 2010
PUISI-PUIS KARYA JAMRIN ABUBAKAR
PUISI-PUISI JAMRIN ABUBAKAR
PECAHKAN KARANG
Tubuh mereka terpanggang matahari sepanjang hari
seribu kali ayungkan tangan, hidup terhempas
pecahkan karang-karang
yang tetap utuh membatu, keras!
Mereka hidup perih
bersandarkan batu karang
Selengkapnya...
Selasa, 19 Januari 2010
Resensi Buku : Jenderal Reformis yang ‘Pengangguran’
"MENYIRAM" BUNGA SATRIES
Oleh: Jamrin Abubakar
NAMA kepenyairannya Satries. Dia seorang insinyur pertanian yang menjabat Kasubdin Perikanan dan Kelautan pada Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Donggala. Tapi memiliki kecintaan pada dunia puisi, sehingga sejumlah puisi telah ditulisnya dan dipublikasikan di beberapa surat kabar terbitan Palu.
Nama sebenarnya Sadrudin T. Lagaga, setiap pagi hingga menjelang sore bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan sore hari dan kadang hingga malam menjalani kuliah pascasarjana. Tengah malamnya sesekali ”merangkai-rangkai” kata untuk puisi-puisinya yang sejak lama terpendam dalam sukmanya.
Berbagai persistiwa romantisme, pergulatan batin, keprihatinan, kesuksesan, angan-angan atau hayalan-hayalan dan berbagai kegundahan bercampur-campur, akhirnya ’berbunga-bunga.’ Maka
Selengkapnya...