PALU-Buku kenangan In Memoriam WS Rendra Puisi dan Esai dari Kota Palu, diluncurkan dalam rangkaian Malam Anugrah Seni Festival Teater Pelajar di Gedung Teater Tertutup Bumi Bahari, Palu Barat, Ahad (29/11/2009) malam.
Buku yang diterbitkan Dewan Kesenian Palu (DKP) tersebut berisi tentang berbagai pandangan seniman Palu terhadap budayawan si “burung merak” WS Rendra yang telah berpulang di Jakarta pada 6 Agustus 2009 lalu. Rasa kekaguman para seniman Palu itu diungkapkan dalam bentuk puisi dan esai, sehingga bisa memberi gambaran tentang sosok sang budayawan itu walaupun sebelumnya tak begitu paham. Selain seniman yang menuangkan pemikirannya, beberapa pelajar SLTA yang juga pengagum Rendra menyumbangkan pikirannya
dalam puisi dan esai.
dalam puisi dan esai.
Ketua Dewan Kesenian Palu (DKP), Revi Arifin Passau selaku penggagas, menyatakan penerbitan buku untuk mengenang Rendra ini dilakukan, karena sebagai tokoh budayawan yang memiliki sumbangsih cukup besar. Juga banyak memberi inspirasi lahirnya seniman di berbagai daerh tak terkecuali di Kota Palu.
“Karena itu buku ini kami dedikaskan bagi budayawan WS Rendra sebagai budayawan besar yang memiliki dedikasi cukup tinggi untuk kemajuan bangsa Indonesia di bidang kebudayaan. Sepertinya sulit untuk lahir budayawan-budayawan yang memiliki kompleksitas seperti Renrta, maka rasa kagum dan bangga itulah DKP mempersembahkan sebuah buku kenangan yang ditulis di antara seniman Kota Palu,” ungkap Revi Passau .
Menurut Revi yang mantan anggota DPRD Palu ini, keberadaan WS Rendra sebagai budayawan besar bangsa ini, bukan saja menjadi milik orang Jakarta, tapi telah menjadi milik nasional yang banyak memberi semangat dan inspirasi banyak seniman. Bahkan dapat dikatakan, Rendra sebagai maestro sumbangsih pemikirannya akan selalu menjadi sumber inspirasi walaupun dia telah tiada karena sejumlah buku sastra telah dihasilkan sebagai karya abadi.
Sementara itu Ketua Komite Sastra DKP Mas’amah Amin Syam, menyatakan harapannya buku tentang Rendra ini bukan saja menjadi salah satu bentuk program komite sastra. Tapi akan menjadi salah satu bahan dokumentasi sastra Indonesia tentang Rendra yang ditulis seniman dari Kota Palu yang dapat memperkaya khazanah pusataka daerah.
“Buku ini merupakan yang ketiga diterbitkan Dewan Kesenian Palu yang nantinya bisa menjadi bahan bacaan bagi siapa saja yang berminat, karena tersimpan di perpustakaan daerah,” kata Mas’amah.
Di antara seniman yang memberi sumbgsi pemikiran dalam bentuk puisi dan esai tentang Rendra, yaitu Nooral Baso (pensiunan PNS), Ts. Atjat (dosen UNISA), Mas’amah M Syam (guru MAN 1 Palu), Emhan Saja (aktivis seni), Nawardi Anwar (guru SMA 1 Palu), Satries (PNS), Ashar Yotomaruangi (PNS, Jamrin Abubakar (wartawan) dan bdeberapa nama lain.
Dua buku lainnya telah diterbitkan DKP yaitu Suara Jiwa Antologi Penyair Kota Palu (2005) dan Panembulu Puisi Berbahasa Kaili (2007).
Dalam acara peluncuran tersebut dihadirio Wakil Walikota Palu Mulhanan Tombolotutu juga memberi apresiasi dan sambutan atras kerja seniman Palu. Sedangkan seniman yang tulisannya termuat dalam buku In Memoriam itu sebagian tampil membacakan karyanya sebagai salah satu bentuk mengenang WS Rendra. (JAMRIN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar